Minggu, 20 April 2014

Si Anak Udik

          Di sebuah desa mendekati pesisir pantai selatan yang masyarakat biasa menyebutnya dengan Desa Sumbermanjing Kulon. Terletak kurang lebih 70km dari pusat kota Malang, tepatnya di bagian Malang Selatan. Desa tersebut menjadi saksi sejarah lahirnya seorang anak pada tanggal 08 Desember 1989, terlahir dari keluarga yang sederhana dan berkecukupan. Anak tersebut diberi nama Hendrika
Arisandi yang biasa dipanggil dengan Hendrik, sebuah nama yang diambil dari potongan nama orangtuanya. Tak ada harapan dan tak ada cita-cita bagi anak yang masih usia dini ini, karena seorang hendrik yang lemah dan sering sakit-sakitan. Menginjak usia 5 tahun orangtuanya memasukkan di pendidikan awal yaitu TK, disitu lah seorang Hendrik mengawali pendidikannya. Pendidikan di TK selama 2 tahun kemudian berlanjut di pendidikan sekolah dasar (SD). Seolah tiada pilihan bagi anak udik yang terpaksa sekolah di bangku SD dengan keadaan sekolah yang hampir roboh, tembok-tembok kelas yang penuh coretan, bangku-bangku yang sudah usang dan lingkungan sekolah yang kumuh dan kotor. Hari demi hari dia melewati pendidikan di sekolah itu. Duka dan tawa selalu menghiasi hari-hari nya. Sejujurnya,
dia bukan seorang anak yang pandai dan berprestasi. Nilai harian yang selalu pas-pasan mewarnai buku dan raport nya. Uang saku yang hanya Rp.300,- menjadi pegangan ketika perut mulai lapar. Tak apa lah, itu semua hanya lah proses yang harus dia jalani.

          Lulus dari SD dia masuk SMP dan selama pendidikan di sekolah menengah pertama, dia selalu mendapat ranking yang terakhir. Dalam hati selalu terbesit kata-kata “ah, yang penting lulus”. Hingga akhirnya pendidikan di SMP berakhir dan dia pun lulus dengan hasil yang pas-pasan juga. Rasa senang dan bahagia seolah menghampiri. Mulai saat itu anak kedua dari dua bersaudara itu bertekad untuk melanjutkan sekolah menengah atas (SMA) di kota Malang. Sejenak langsung menghubungi saudara yang ada di kota, tapi apa lah daya ternyata saudara yang ada di kota tak mau membantu, ya mungkin ga mau di repotkan olehnya. Tapi tak apa , yang penting dia masih punya harapan untuk melanjutkan sekolah di SMA yang ada di desa. Ternyata memang Tuhan mempunyai rencana yang lebih bagus, semasa sekolah di SMA yang ada di desa, prestasi nya semakin meningkat dan aktivitas nya sangat di sibukkan dengan kegiatan-kegiatan yang positif, misalnya mengikuti OSIS, PRAMUKA, PMR, teater, dan beladiri. Rasa percaya diri mulai tumbuh semasa di SMA. Dengan demikian banyak lah timbul cita-cita dan kenginan setelah lulus dari SMA. Dia juga ingin sekali membangkitkan semangat kedua orangtuanya dengan semua prestasi yang ia dapatkan di SMA .. “yaa , semenjak kakak meninggalkan kita semua untuk selama-lamanya saat saya duduk di kelas 2 SMA saya semakin termotivasi bahwa hanya saya lah yang mungkin saat ini menjadi tumpuan kedua orangtua saya” tuturnya dengan pandangan lurus kedepan seperti seseorang yang sedang memikirkan sesuatu .

          Hingga akhirnya dia memutuskan untuk menjadi seorang Dokter. Kota Kediri lah yang menjadi pilihan untuk melanjutkan pendidikan dokter, sebuah kota yang tak begitu ramai dan tenang, cocok untuk lingkungan pendidikan. Tahun 2008 menjadi tahun dari awal perjuangan nya untuk mewujudkan cita-cita menjadi seorang dokter. Bahkan ada salah seorang pemain bola dari persik kediri yang menjadi pasien tetap di klinik nya untuk memeriksakan kesehatannya . Ia seorang dokter kesehatan yang setiap pagi sampai sore hari ia diharuskan pergi ke universitas untuk mendapatkan ilmu yang sangat berguna bagi dirinya . Dengan hidup mandiri dikota kecil itulah mungkin salah satu siasat agar tidak semakin menyusahkan kedua orangtuanya . Selama 6 tahun dia lalui di kota tahu kuning, banyak derita yg terlewati, banyak duka yang selalu menghampiri. Dia melalui itu semua demi cita-cita nya dan demi orang tua nya yang selalu mendo’akannya. Dan kini terasa sudah, anak udik yang sudah terdidik, anak desa yang menjadi anak kota meraih kesuksesannya. “Terima kasih ayah, terima kasih ibu, berkat do’amu aku bisa meraih kesuksesan ku” ucapnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar