Rabu, 16 April 2014

Lorong Waktu

"gimana guys barang-barang udah pada dimasukin semua kan?" tanya Bowo kepada Reni, Guntur, dan Bimbo sahabatnya yang rencana semula mereka akan naik gunung untuk menghabiskan liburan kali ini .

"sudah semua dongg" ucap Reni antusias

"nah terus si Bimbo kemana sih ? Pasti molor lagi tuh anak -_-

"eh tunggu ... tungguin gue , bantuin gue napa kan bawaan gue berat .." ucap Bimbo ngos-ngosan

"bukannya bawaan lo yang berat tapi emang
badan lo yang kebanyakan muatan haha .. busyet lo bawa apaan brooo , makanan semua tuh tas isinya ? emang lo mau piknik ? " ejek Guntur ketawa puas

"udah lo diem aja , ntar disana juga pasti lo semua pada butuh sama bawaan gue"

Mereka memasuki mobil dan langsung berangkat menuju ke tempat tujuan . Bowo sebagai penyetir , Reni duduk disebelahnya sedangkan Guntur dan Bimbo duduk dibagian belakang . Seperti liburan sebelum-sebelumya Bowo dan Reni lah yang bertugas untuk mengemudi mobil secara bergantian . Kenapa gak kedua temennya itu ? Ya bisa diambil kesimpulan lah bahwa mereka pasti gak bisa nyetir mobil . Tugas mereka di mobil hanya bobocan (bobok-bobok cantik) wkwkw .

"eh ren mendingan lo sekarang tidur dulu deh , ntar kalo gue udah capek nyetirnya giliran elo deh yang gantiin gue"


"yaudah deh gue tidur bentar aja ya , kalo lo udah capek lo langsung bangunin gue aja wo"

Bowo mengemudi mobil dengan sangat tenang dan sekaligus menyetel siaran radio favoritnya apalagi teman-temannya juga pada molor jadi gak ada deh yang berisik dan gangguin dia saat nyetir . Dia mendengar dari gelombang suara diradio bahwa didaerah Ciliwung terjadi kemacetan yg sangat total , bahkan sepeda motor pun tak bisa menerobos jalanan itu . Dan dia langsung berfikir untuk mencari jalan trobosan yang harus dia lalui , karena mobil itu juga akan melewati jalan Ciliwung , hari pun makin sore dan gak mungkin dia harus melewati jalan Ciliwung yang snagat macet total itu . Oke sekarang dia tau lewat mana dia harus menerobos agar tidak terjebak macet . Dia membelokkan mobil ke arah kiri , seharusnya tetap lurus jika ingin melewati Ciliwung .

Dia sangat riang dan berkali-kali dia menghujat orang yg terkena macet di Ciliwung . Bowo bingung , ini daerah apa ? Sebelumnya dia tak pernah melewati daerah sini . Untung saja dia menemukan pemukiman penduduk dan dia bisa langsung bertanya kepada masyarakat sini . Bowo memutuskan untuk turun dari mobil dan bertanya . Dia bertanya beberapa lagi kepada seorang petani , tetapi petani itu tetap diam saja tak mau menjawab . Dia tak sabaran lalu memegang bahu dari petani tersebut . Sangat dinginnnn .... itulah hal yang dia rasakan saat menyentuh bahu dari petani itu . Pikirannya langsung tak karuan , dia melihat disekelilingnya ... raut wajah penduduk sini sangat pucat mirip seperti tiren (mati kemaren) . "Se se se setaaaaaaaaannnnn ......... "Ucapnya sambil lari terbirit-birit menuju mobil nya . Dia langsung tancap gas ... Teman-temannya sampai terbangun mendengar dia menutup pintu mobil sangat keras . Tapi dia hanya bilang "tidak ada apa-apa" tiap kali temannya bertanya alasan kenapa wajah Bowo sampai tegang seperti itu.. "gilaaa nih daerah mana ? dan desa apa ? penduduknya ngeri-ngeri banget hiiiii ..." gerutunya

Hari pun berubah dari terang menjadi gelap , dari sore menjadi malam . Bowo melirik sahabatnya Reni , dan nampaknya tidurnya sangat pulas jadi dia gak tega untuk membangunkannya sekalipun dia juga sudah merasa sangat lelah sekali . Daaann yang lebih anehnya lagi dia tetap saja berada di daerah itu , ternyata daritadi dia hanya berputar-putar di desa mistis ini ? Bowo bingung , stress , gelisah dia harus gimana dan berbuat apa agar keluar dari desa mistis ini .. Jalan satu-satunya adalah dia harus membangunkan semua teman-temannya agar mereka juga ikut merasakan apa yang sekarang dia rasakan ...

Semua temannya tersentak melihat keadaan disekitar .. Mereka saling bertanya-tanya kenapa mereka berada di daerah yang sangat asing ini . "gue juga gatau , tadi gue ambil jalan trobosan karna di Ciliwung macet total , gue juga inget saran lo kok ren kalo belok kiri terus gue harus ikutin arah anak panah tapi ,, tadi suasana masih siang eh pas masuk ke desa mistis ini langsung gelap aja terus gue juga mau cari jalan keluar malah masih muter-muter disini aja" ungkap Bowo menjelaskan kejadian yg sebenarnya

"kayaknya ini kita musti cari penginapan deh , gak mungkin juga kan kita lanjutin perjalanan gelap-gelap kayak gini" ucap Rena

"lo sehat kan ? lo gak lagi sakit kan ? gilee masak kita cari penginapan di desa mistis ini ? tutur Bowo meragukan ucapan Rena

"aduhh cacing diperut gue udah mulai nari-nari nih , makan dulu aja nyookkk" keluh Bimbo sambil mngusap-usap perutnya

"dalam keadaan kayak gini lo masih sempet-sempetnya mikirin makanan ? lo mau makan sambil ditemenin setan-setan desa ini ? " kali ini Guntur yang udah mulai cemas

Reni keluar dari mobil dan berjalan menuju sebuah rumah yang saat ini hinggap di pandangannya . Tampak dari luar rumah itu tak berpenghuni tapi masih sangat besih . Kesunyian lah yang terlihat dari luar rumah itu . Teman-temannya meyakinkan akan tindakan Reni , tapi Reni tetap saja keukeuh untuk menumpang bermalam di rumah sunyi itu . Tanpa pikir panjang pun mereka mengikuti jejak sahabat perempuannya itu . Reni mengetuk pintu tua itu beberapa kali tapi tak ada satupun jawaban dari dalam rungan itu . Mereka mulai berputus asa lalu berbalik dan berjalan menuju mobil .

"kreeekkkk...." Asal suara itu dari rumah yang barusan di ampiri oleh mereka . Pintu terbuka dan tampak seorang nenek tua tepat berada di depan pintu itu tapi dia juga tidak mengatakan apapun .

"nek , saya Reni dan ini teman-teman saya . Apakah boleh saya dan teman-teman menumpang menginap dirumah nenek untuk semalam saja ?" tetap saja tak ada jawaban dari nenek tua itu , ia hanya balik badan dan itu kode bahwa mereka diperbolehkan untuk bermalam disana . Mereka masuk tentu saja dengan celingak-celinguk ... perasaan ngeri pasti ada yaaa  .. Nenek itu lalu menunjuk ke arah meja makan yang ditutupi dengan tudung saji . Dengan antusias Bimbo langsung membuka tudung saji itu . Ternyata ada makanan yang sudah tersedia di dalam sana . Mereka langsung duduk melingkari meja makan itu dan mengambil satu persatu makanan . Lalu datang seorang kakek tua itu adalah suami dari nenek tua . Dan kakek itupun juga tak bicara sama sekali .

"nih nasi apa  batu sih kok keras banget tur ?" bisik Bimbo kepada Guntur disebelahnya

"iya nih keras banget jadi gak mood makan gue -_-" sama seperti dengan Bowo dan Reni , mereka juga merasakan hal yang sama yang dialami oleh kedua sahabatnya itu . Namun sepasang suami istri itu memakannya dengan sangat lahap tanpa melihat ekspresi dari ke empat tamunya itu . Mereka memutuskan untuk menyudahi makan malam itu dan langsung meminta nenek untuk memebritahukan dimana kamar mereka .

Reni otomatis tidur sendirian dikamar sebelah , dan di kamar sebelahnya lagi ada tiga teman cowoknya . "ah lo ngapain sih bo pegangan gue mulun , emang mau nyebrang ?" ucap Guntur risih dengan pegangan Bimbo dilengannya .. "yaa kan gue takut tur" ...

Mereka melanjutkan untuk berbaring ditempat tidur  yang isinya satu ranjang berisikan tiga orang tersebut . Bowo langsung hinggap diatas kasur itu , tapi tanpa dia duga kasur itupun terasa sangat dingiinnnn ... Begitupun juga dengan Rena disana , kasurnya juga sangat dingin , tapi mau gimana lagi ini satu-satunya rumah penduduk yang ditemukan oleh mereka dan haripun juga semakin larut . Mereka akhirnya memutuskan untuk tidur di kasur yang sangat amat dingin itu .. Tapi disela-sela malam mereka , Bowo merasakan ada yang sedang memperhatikan dirinya tidur . Bowo langsung bangkit dari tidurnya dan merasakan hal yang sangat ganjil didalam ruangan itu .

"ren ... ren cepet buka pintu kamar lo , ren ren gue Bowo" mengetuk pintu kamar Rena dengan gelisah . Rena langsung tersentak dari tempat tidurnya dan ternyata Rena pun juga belum sempat tidur karena emang kondisi kasur yang tidak mendukung . Bowo bergegas mengajak ketiga temannya cabut keluar dari rumah aneh itu . Dan lagi-lagi anehnya saat mereka mencoba mencari pintu keluar rumah itu tapi tetap saja tersesat dirungan yang sama . Selaginya pintu rumah udah ketemu giliran tidak bisa dibuka . Mereka sekuat tenaga untuk membuka pintu tua itu , tapi tetap saja tak bisa . Dengan usaha mereka berempat akhirnya pintu berhasil dibuka . Diluar tampak warga desa mistis itu berkeliaran dan persis seperti yang dilihat Bowo sebelumnya , wajah dari mereka sangat pucat dan kaku sekali.

"cepat cepat pokoknya kita harus keluar dari desa gila satu ini" ungkap Bimbo paniknya setengah mati.. Bowo langsung tancap gas dan berusaha mencari jalan keluar dan bisa ditebak mereka hanya berputar-putar didesa mistis itu .

"eh cepet bangun bangun ..." sentak Bowo

"lho kita dimana ? Gila lo liat sekeliling kita coyyy !" ucap Guntur kaget

Reni keluar dari mobil di ikuti dengan ketiga temannya . Mereka sangat histeris kala mereka berada di kuburan yang sangat sepi.. Kali ini mereka bertanya kepada salah seorang penduduk yang melewati kuburan itu dan itu bukan penduduk dari desa mistis lohhhh .. Dan penduduk itu bilang "beruntunglah kalian masih bisa selamat , karna setiap kali ada orang yang memasuki lorong waktu itu tak ada satupun yang bisa kembali dengan selamat"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar