Rabu, 19 Maret 2014

Misteri Hilangnya Boby

      "waow bro udaranya seger banget ! jarang-jarang nih kita-kita ngisep udara seger kayak begini apalagi noh liat pemandangannya busyeeet dah indaaah banget" tangan Andi memegang muka Farel dan memaksanya untuk segera melihat melihat apa yang sedang Andi lihat .

      "aduh lo apaan sih ! lo jangan kayak orang kampung yang baru aja masuk kota deh -_-" sinis Farel .

      "ya kan gue cuma ungkapin isi hati gue aja Rel , lo napa sih ? dari tadi berasa kayak mood lo ilang gitu , kan kita disini tujuannya juga liburan yaa itung-itung refresing gitulah dari keganasan Mr.Bambang dikampus .

      Mr.Bambang . Ya nih dosen killer banget , kerjaanya dikelas pasti kalo gak bobocan *bobokbobokcantik* ya marah-marah
. Paling-paling nerangin bahan ajar juga cuma seprempat doang , sisanya pasti murid disuruh ngerjain soal terus si doi bobocan kalo soi doi uda bangun tapi belom ada yang selesai ngerjain pasti tuh mulut langsung nyerocos sana-sani pffftt paraaaahhh :3 kan tekanan batin banget yaa .. coba aja deh kalo kalian yang ngebayangin kayak gitu , ehh tapi mending jangan deh gak penting juga 

      "iyaa lo napa sih gak kayak biasanya lo kayak gini Rel" tanya Sinta cewek satu-satunya diantara mereka bertiga

      "udah ya udah kalian berdua diam aja yaa mendingan kalian sekarang gue ajakin ke sungai yang gak kalah bagusnya sama nih tempat oke" cetus Farel yang masang muka senyum sinis ke temen-temennya



                                         ***************


      "adek jangan lari-lari ntar kamu jatuh dek , tak bilangan abah lo ntar ndek" ancam Yasinta kepada adiknya yang bandel itu .

      "ayo kak main sama boby kita main air seger kak airnya , ayok kak Yas" aja boby sembari menarik-narik tangan kakaknya .

      "engga ah dek entar kakak kecebur lagi , kan kakak uda mandi barusan dek . Boby aja ya yang main tapi hati-hati ya kakak nunggu adek dipinggir sana" .

      "iyaa kak Yas" jawab boby patuh .

      Farel , Andi dan Sinta menyusuri hutan yang asri , nyaman , damai , dan juga melewati pemukiman penduduk yang menurut mereka sangat cocok untuk dijadikan penginapan selama mereka di Bogor . Sepanjang perjalanan mereka bercanda gurau sambil mengambil gambar untuk diabadikan dan disimpan digalery foto mereka . Mereka memang bersahabat sudah mulai mereka duduk dibangku SMA . Mulanya mereka tidak begitu dekat seperti sekarang ini . Awalnya Andi dan Sinta lebih dulu memasuki SMA Negeri 1 Bandung . Dan Andi maupun Sinta tidak langsung berteman , hanya saja Andi telah menyimpan rasa kepada Sinta sejak pertama kali mereka memasuki SMA itu . Andi sangat berharap bisa berada dalam satu kelas bersama wanita idamannya tersebut . Dan setelah pembagian kelas dimulai ternyata Tuhan mengabulkan permintaan dari Andi *mungkin lagi bejo* .

      Selama Andi dan Sinta naik ke kelas 2 Andi masih saja menyimpan perasaan itu terhadap Sinta . Yailayalah mana bisa Sinta tau orang Andi ngeliat mukanya aja udah nerfes apalagi entar disuruh buat nyatain perasaannya -__- hngg .. Bukannya Andi memiliki paras yang jelek ya guys tapi emang sih katanya sih Andi ini setia banget kalo masalah perasaan *huek :3* Ini bukti kalo lumayan banyak sedikit cewe yang mau deket sama Andi :D haha engga kok Andi memiliki wajah yang lumayan yaa enak dipandang lah :x
Dan mulailah pelajaran semester satu dikelas dua ini . Seorang guru memasuki ruang kelas dan membawa seekor  seorang siswa baru pindahan dari Bogor . Siswa yang dibawah guru perempuan itu tinggi , putih , keren dan bisa dibilang ganteng lah buat kaum cewek-cewek SMA . Siswa itu menyebut namanya dengan 'Farel' , dan dia siswa pindahan dari Bogor . Farel dipersilahkan duduk disebelah bangku Andi dan yang saat itu memang Baskoro teman sebangku Andi tidak masuk sekolah karena kena penyakit panu . "Gapapa deh si anak baru ini duduk disebelah gue daripada besok Baskoro dateng terus panunya nular ke gue hiii" bisik dia dalam hati dengan ekspresi muka yang jijik banget ...

      Dan disinilah awal mereka bersahabat . Andi ternyata cukup nyaman berada satu bnagku dengan Farel . Dia selalu berhasil mencontek jawaban ualangan maupun pekerjaan sekolah dari Farel . Farel bisa dibilang cukup pintar dalam pelajaran selagi dia emang lagi mood , kalo dia lagi bete pasti dijamin deh dia bakal awur-awuran dan dampaknya pasti nilai Andi juga dapet jemblok juga . Farel selalu mengiyakan kalo setiap kali Andi mengcopy hasilnya itu bukannya Farel takut sama Andi atau apa , karena Andi selalu mentraktir Farel ke kantin kalo Farel mau memberi jawaban contekan ke Andi *jiaahh sama aja boong keles pamrih juga -_-* Dari kedekatan inilah akhirnya Andi juga harus ngomong ke Farel tentang perasaanya terhadap Sinta , dan Farel pun bersedia untuk membantu mencomblangkan Andi dengan Sinta . Kalo ada tugas kelompok Farel dan Andi selalu minta dijadikan satu kelompok dengan Andi . Dengan idenya mencomblangkan Andi dengan Sinta , Farel juga mendapat keuntungan dengan nilai-nilai yang pasti bisa melebihi nilai KKM , secara gitu yaa Sinta anaknya rajin plus pinter lagi sayang banget dia malah di sukai sama cowo yang males plus bego kayak Andi *ehh*

      "eh coba kalian semua lihat , itu anak orang ? masak iya tuyul sih ?" ucap Andi

      "lo ngigo ya masak iya siang bolong kayak gini ada anak tuyul ? kebaanyakan ngayak sih lo huu" sewot Sinta kepada Andi menempeleng kepala Andi

      "aduh lo apaan sih Sin , sakit tau .. daripada lo nempeleng kepala gue mending lo cium kening gue yuk hahaha"

      "idiiih ... najis ! hueek"

      "lo semua pada ngapain sih , gak dikampus gak di mana-mana pasti hobby lo lo pada berantem , ntar ujung-ujung nya kalian berdua bisa jadian mampus lo" bilang Farel sambil masang muka bahagia terhadap kedua rekannya ..

      "haha bener tuh yang di bilang sama Farel sin :D gue setuju banget sama apa yang lo bilang barusan rel" ucap Andi kegirangan

      "itu sih mau lo bukan mau gue njing" sinis Sinta

      Mereka akhirnya mendekati sungai dan mendekati anak tuyul orang tersebut . Ternyata dia emang bener-bener anak orang dan bukan anak tuyul . Lega rasanya gak jadi lihat hantu disiang bolong kayak gini . Namanya Boby . Umur Boby berkisar 6-7 tahunan lah ya ini menurut perkiraan mereka ya , kata Boby sih dia asli dari Bogor dan rumahnya pun tak jauh dari sungai , mangkanya dia selalu mampir ke sungai entah untuk bermain atau numpang mandi . Mereka diajak oleh Boby untuk menemui kakaknya dipinggiran sungai sebelah sana tak jauh dari tempat kita bermain air dengan Boby . Mereka saling berkenalan satu sama lain , dan saat Farel berjabatangan dengan Yasinta dia hanya memandangi wajah gadis tersebut dengan lekat-lekat sepertinya ada batang sapu lidi yang menopang kedua bola mata Farel sampai-sampai dia tak bisa berkedip dari pengkihatannya dan seperti dunia berhenti sejenak .

      "woy bang lama bener salamannya" ucap Andi menepuk pundak Farel

      "ehh iya maaf hehe" tersentak lalu Farel melepaskan tangannya dari Yas , dan Yas hanya bisa tersenyum polos , yaa maklum lah namanya juga gadis desa pasti kalo belum akrab juga cuma nyengir gitu aja -_-

      "ah modus lo rel haha" Sinta gak mau ketinggalan ngeledek sahabatnya itu

      Mereka membicarakan semua maksud dan tujuan mereka ke Bogor kepada Yasinta . Yasinta mengangguk-angguk paham tentang apa yang diceritakan Farel dan teman-temannya itu . Mereka dibogor juga belum tau pasti akan tinggal dimana untuk sementara ini , dan beruntung Yasinta menawarkan kepada mereka rumah kakeknya disebelah rumah yas , mumpung kakeknya juga tinggal sendirian dan itung-itung kakeknya juga biar ada temen buat beberapa hari ini . Mereka pun mengiyakan tawaran dari Yasinta .

      "ini rumahnya mbak, mas .. maaf ya kalo gak kayak rumah mbak sama mas dikota namanya juga desa" ungkap yas dengan senyuman polosnya *lagi*

      "oh iya neng gapapa kok seharusnya kita yang minta maaf soalnya uda ngerepotin neng Yas" kata Farel

      "sok imut lo rel" bisik Sinta kepada Andi

      "bener sin modus banget" balas Andi

      "nah ini kakek Somad , kek kenalin mereka ini temen yas yang dari kota untuk beberapa hari nginep disini dulu gapapa ya kek sekalian nemenin kakek biar kakek ada temennya"

      "ohhh iya yas, ayoayo masuk semuanya" ujar kakek

      "maaf ya kalo rumahnya berantakan cu" tambahnya

      "owh iya kek tak apa-apa" kata Sinta

      Farel , Andi dan Sinta , mereka setiap harinya di Bogor dihabiskan untuk bermain bersama Yasinta dan adiknya Boby . Entah kenyamanan apa yang mereka dapatkan di desa ini , mereka hanya menyadari bahwa mereka nyaman sekali berada di desa itu saat ini . Ini bertolak belakang dengan kehidupan mereka dikota . didesa mereka banyak sekali mendapatkan udara segar , pemandangan yang indah , penduduk yang ramah , sedangkan dikota ? banyak sekali polusi udara , bahkan sedikit sekali mereka melihat pepohonan kemungkinan yang mereka jumpai gedung-gedung bertingkat dan sebagian besar peduduk dikota pasti sombong-sombong . Faktor itulah yang membuat mereka mugkin betah didesa dan rasa ingin tidak mau kembalilah yang pasti ada dibenak salah satu dari mereka atau bahkan malah mereka bertiga .

     Detik berganti menit , menit berganti jam , jam berganti hari , dan hari pun berganti minggu . Seiring dengan bergantinya waktu maka bergantilah perasaan Farel terhadap Yasinta . Dari muncul perasaan mengangumi , menjadi suka , dan lalu muncul lah hasrat untuk memiliki gadis desa itu . Andi dan Sinta sudah mengetahui tentang perasaan sahabatnya itu , karna setiap malam sebelum mereka tertidur pasti curhatan Farel lah yang menjadi dongeng sebelum mereka tertidur . Mereka juga kadang rela tidak tidur hanya untuk menyusun strategi agar keesokkan harinya Farel dan Yasinta bisa menghabiskan harinya hanya berdua saja tanpa seekor seorang Boby . Yaps , Yasinta sangat menyayangi adiknya tersebut , bahkan bisa saja dia rela terluka hanya untuk melindungi adik satu-satunya itu . Ketiga sahabat itu telah menyusun siasat untuk esok hari dengan cara mengajak Boby bermain di ladang belakang rumah sekaligus membiarkan Farel pergi berdua saja dengan Yasinta .

      Hari yang dinanti-nanti Farel pun tiba , mereka bertiga membujuk Yasinta agar mau jalan dengan Farel dan sekaligus merayu Boby untuk bermain diladang bersama Andi dan Sinta . Akhirnya semuanya berhasil sesuai dengan rencana semula . Eits oiyah gue hampir lupa dideket ladang ada gubug kosong yang gak ada penghuninya *yaiyalah kan kosong ___-* dan pantangannya gak ada seorang pun yang boleh masuk ke dalam gubug itu , jika ada yang masuk ... yaa bisa dipastiin bakal gak bisa keluar buat selama-lamanya , kurang tau juga ya didalem mereka pada ngapain aja kok sampe gak diboleh in keluar u,u hhe . Dan rumornya lagi guys di dalem gubug itu ada penunggunya loh mangkanya gak boleh ada seorang pun yang masuk ke dalam situ kabarnya sih udah ada yang pernah masuk eh bener dia gal balik-balik lagi lohh alias ilaaaanggg :| Dipintu gubung juga diberi tanda X dengan cat warna merah , kan berarti dilarang banget kan yaa , udah deh kalo eloelo pada masih mau idup jangan coba-coba deh masuk kedalam situ bahaya loh guys ._______. nah dari itu Yas gak mau terpisah dengan Boby , eh maksudnya Yas gak mau kalo Boby itu main sendirian soalnya Yas takut kalo Boby bisa masuk kedalam gubug horor itu . Emang sih nih bocah anaknya bandel banget , usil lagi mangkane musti hati-hati kalo ngajak maen Boby . Dan peringatan itu yas beritahukan kepada Andi dan Sinta sebelum pergi bersama Farel . Andi dan Sinta mengangguk-angguk terhadap ucapan Yas .

      "eh an lo bangun Andi lo bangun cepet an lo bangun" Sinta tersentak dari tidurnya lalu bergegas membangunkan Andi yang ternyata ikutan tidur disebelahnya

      "aduuuhhh lo apaan sih sin ... gue masih ngantuk nihh" ucap Andi sambil ganti posisi tidur miring ke kiri

      "aduh an udalah ayok bangun Boby dimana an ?" tanya Sinta terhadap Andi yang dari tadi emang batang hidungnya Boby gak keliatan *yakan emg gapunya hidung (--,)*

      "apaaah sin ?! lo lagi becandain gue kan ?" Andi kaget dan langsung lompat dari tidurnya

      "gue serius an , coba sekarang lo liat Boby ada gak disini ? gak ada kan ? gue juga bingung , tadi gue bangun eh tau-tau tuh bocah uda gak ada lagian ini juga udah sore , pasti habis ini Farel dan Yas mau pulang . Aduh an bisa mampus kita kalo mereka udah pulang tapi kita gak nemuin Boby ...

      "nah terus sekarang kita coba ngapain bisa ketiduran diladang kayak gini ? uda kotor lagi sin"

      "udah deh itu gak penting , yang terpenting sekarang kita harus cariin Boby sampek ketemu . cepet lo bangun dan bantu gue nyariin !" perintah Sinta

      Andi dan Sinta kini kebingungan tentang keberadaan Boby yang menghilang begitu saja dari mereka . Mereka juga bingung harus mencari Boby dimana , kan mereka juga kurang tau daerah situ entar malah mereka lagi yang nyasar . Mereka masih berusaha terus mencari adik dari Yasinta , mereka takut kalo Farel dan Yas sudah pulang dan Boby masih juga belum ketemu entah apa yang harus mereka ucapkan kepada Yas dan keluarganya , yang pasti mereka bakalan "marah besar" . Andi dan Sinta kebingungan sekali , mereka melewati gubug horor itu dan mereka mendapati pintu dari gubug itu terbuka padahal sebelumnya pintu gubung itu tertutup dan gak mungkin juga ada orang yang berani membuka pintu gubug itu . Pikiran mereka langsung mengarah kepada Boby . Mereka curiga kalo Boby membuka pintu gubug lalu masuk ke dalam gubug itu . Pikiran mereka campur aduk antara bingung , resah , gelisah  dan semuanya . Waktu pun terus berjalan , siang berganti sore dan sore pun berganti malam entah apa yang kali ini harus mereka perbuat dan apa yang harus mereka katakan terhadap Yas .

      "Assalamualaikum" sapa Yas dari luar dan langsung masuk kedalam rumah

      "Waalaikumsalam .. eh yas baru pulang ya ? gimana seneng gak keluar sama Farel ?" canda Sinta

      "hehe ya gitu deh Sin , eh Boby mana ? aku udah kangen banget sama dia seharian gak ketemu aja uda kayak sebulan kangennya"

      "anu yas anu Boby lagi ..." ucap Sinta terbata-bata bingung harus mengatakan apa kepada Yas

      "oh Boby lagi tidur Yas dikamarnya Sinta , udah lo tenang aja aman deh kalo sama kita" ucap Andi santai menjawab pertanyaan dari Yas . Dan didalam hati Sinta juga merasakan tenang sedikit ..

     "owh uda tidur toh , boleh aku lihat sebentar saja kan ? cuma memastikan saja kok"

      "eh jangan yas , tadi Boby bilang ke kita katanya dia kalo tidur gak mau diganggu dulu yas dia lagi kecapean mungkin soalnya tadi habis main-main bareng kita sampe larut kayak gini" tambah Sinta

      "oalah gitu ya , yaudah deh aku pulang dulu ya aku nitip Boby dulu ke kalian besok pagi-pagi Boby aku aja yang bangunin"

      "ohh iya yas iyaa"

      Farel merasa heran dengan sikap sahabat-sahabatnya itu . Gak biasanya mereka gugup kayak tadi kecuali kalo disuruh maju sama dosen killer buat ngerjain soal . Setelah yas keluar dari rumah itu maka Farel langsung bergegas bertanya kepada kedua sahabatnya itu .

      "apaaah kalian bilang ? Boby hilang ! kok bisa-bisanya sih . Terus sekarang gimana ? pokonya kalian kudu tanggung jawab dan cari sampe ketemu ! kenapa bisa sih sampe kayak gini sih lo pada tau kan kalo gue lagi deket sama Yas dan kalo dia tau adinya ilang bisa berabe gur" cerocos Farel

      "ssstttt jangan keras-keras rel , iya kita tau itu semua mangkane kita juga bingung kita musti cari Boby dimana" keluh Sinta

      "nah tadi lo habis ngajakin dia maen dimana ? cari aja disitu .

      "udah , kita berdua udah nyari tuh anak tuyul disitu tapi yang kita temuin malah pintu gubung yang diladang itu kebuka , dan kita beranggapan kalo Boby masuk kedalam situ" Andi menjelaskan

      "lo pada sih banyak aksi , pasti lo berdua lagi pacaran kan terus Boby lo biarin sendirian main dan akhirnya dia masuk kedalam gubug itu"

     "pacaran gigi lo ompong . gue juga gatau gue sama Andi kok bisa sampe ketiduran diladang . pas kita bangun tau-tau Boby uda gak ada . dan sebelum kita ketiduran , kita sempet dikasih air mineral sama Boby , terus setelah itu udah deh gak inget apa-apa terus ketiduran" jelas Sinta

     "alaaaah gak tau deh gue gamau tau lo berdua pokoknya harus cari Boby sampe ketemu sebelum besok pagi"

      Sinta dan Andi makin kelimpengan dengan masalah Boby yang satu ini . Haripun berganti dan malam pun berganti menjadi pagi dan seorang Boby pun belum ditemukan oleh Farel , Andi dan Sinta . Dan Yasinta pun bergegas ingin menjemput Boby . Mereka bertiga masih tidak bisa mempertemukan Boby dengan Yasinta tetapi Yasinta masih memaksa untuk memasuk i kamar itu . Dan setelah pintu kamar dibuka , tak ada seorang pun didalamnya . Yasinta semakin curiga terhadap mereka bertiga . Mau tak mau mereka bertiga harus menceritakan kejadian sebenarnya kepada Yasinta tentang apa yang uda terjadi kepada Boby . Yasinta sangat marah dengan pengakuan mereka . Yasinta tak percaya dengan cerita mereka Yasinta berfikir bahwa itu hanya karangan mereka saja . Yasinta menangis dan lalu memanggilkan polisi untuk mereka atas tuduhan penculikan . Haripun bergnati menjadi malam . setelah malam Yasinta hanya duduk termenung didepan rumahnya dan berharap Boby datang memanggil namanya . Tak lama kemudia datang kakek Somad dan dibawanya seorang anak laki-laki . Dan anak laki-laki itu ternyata Boby . Selama ini terbyata Boby tidak hilang dan tidak masuk ke dalam gubung horor itu . Dia diajak maen kakek Somad ke rumah temannya kakek Somad , dan kakek Somad juga meminta maaf karena tidak meminta ijin kepada teman-temannya Farel . Lalu Yasinta , Boby dan kakek Somad menuju ke kantor polisi dan menjelaskan peristiwa yang sebenarnya .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar